Melatih Keberanian Berpendapat & Berpikir Kritis Melalui Permainan Werewolf - Bimbingan Konseling Indonesia Melatih Keberanian Berpendapat & Berpikir Kritis Melalui Permainan Werewolf

Melatih Keberanian Berpendapat & Berpikir Kritis Melalui Permainan Werewolf

Melatih Keberanian Berpendapat & Berpikir Kritis Melalui Permainan Werewolf
Melatih Keberanian Berpendapat & Berpikir Kritis Melalui Permainan Werewolf

bimbingankonseling-id - Sering kali kita melihat siswa tidak berani dalam berpendapat dan belum bisa berpikir kritis dalam menganalisa sesuatu. Hal ini dikarenakan siswa kurang terlatih dalam berpendapat dan berpikir kritis. Sebagai guru bk, sudah seharusnya kita membantu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Untuk melatih siswa dalam berpendapat dan berpikir kritis, bisa menggunakan media permainan werewolf. 

Dengan permainan ini dijamin siswa akan terlatih untuk berpendapat dan berpikir kritis. Yuk baca dulu bagaimana permainan werewolf ini ..

GAME WEREWOLF

A. Karakter Dalam Permainan Werewolf
Terdapat empat karakter dalam permainan ini, masing – masingnya memiliki peran yang berbeda, berikut penjelasannya :
  • Moderator (1 orang), tugasnya adalah menjadi pembaca narasi, ialah yang nantinya memberikan stimulus kepada pemain lain untuk berpikir kritis, saling berpendapat dan saling menuduh.
  • Serigala (5 orang), tugasnya adalah membunuh semua warga agar dapat memenangkan permainan.
  • Dukun (5 orang), ia dapat menerawang identitas pemain lain. Ia harus mencari serigala dalam permainan tersebut dan bekerja sama dengan warga untuk membunuh serigala.
  • Warga (15 orang), ia tidak punya kelebihan. Hanya bisa saling mempengaruhi dan bekerja sama dengan warga lain.

B. Cara Bermain Permainan Werewolf

  • Karakter akan dibagikan secara acak dengan cara di undi, dilarang memberitahu identitas diri kepada pemain lain, karena bisa membahayakan diri sendiri (bisa terbunuh).
  • Moderator menginstruksikan semua pemain untuk tidur karena malam hari telah tiba(menutup mata), pemain dilarang mengintip.
  • Moderator menginstruksikan pemain dengan karakter serigala untuk membuka mata, selanjutnya moderator mempersilahkan serigala untuk memilih pemain lain yang akan dibunuh dengan cara menunjuk tanpa mengeluarkan suara. Setelah itu serigala kembali menutup mata.
  • Moderator menginstruksikan pemain dengan karakter dukun untuk membuka mata, selanjutnya moderator mempersilahkan fukun untuk memilih pemain lain mana yang ingin diketahui identitasnya. Selanjutnya moderator memberitahu apakah tebakan dukun benar atau salah, apabila tebakan benar maka dukun bisa memberi kode atau menghasut pemain lain untuk membunuh serigala tebakannya, apabila salah maka dukun bisa kembali menebak di malam selanjutnya. Setelah itu dukun kembali menutup mata.
  • Moderator menginstruksikan semua pemain terbangun karena pagi hari telah tiba.
  • Moderator menyebutkan siapa pemain yang mati pada malam sebelumnya, yang dibunuh oleh serigala. Kemudian moderator memancing semua pemain untuk berpendapat siapakah tersangka dari pembunuhan tersebut, sehingga menyebabkan pemain menjadi saling tuduh, saling mengemukakan pendapat dan berpikir kritis dengan mengamati tingkah laku dan ekspresi wajah pemain lain.
  • Apabila proses perdebatan sudah semakin seru dan para pemain mulai saling mempengaruhi, maka moderator menginstruksikan untuk menghentikan perdebatan dan memulai untuk perhitungan suara atau voting. Pemain yang paling banyak tertuduh akan mati dan tidak bisa mengikuti game ini lagi. Pemain yang sudah mati dilarang untuk bersuara dan berpendapat lagi.
  • Permainan akan terus berjalan, sampai semua serigala mati atau seluruh warga mati. Sehingga pemenang dapat ditentukan.


C. Manfaat Memainkan Permainan Werewolf
  • Peserta didik akan belajar berpikir kritis dengan cara mengamati tingkah laku, ekspresi dan lingkungan sekitarnya.
  • Peserta didik akan belajar mengemukakan pendapat dengan alasan yang rasional atau jelas.

Dengan memainkan permainan werewolf ini secara rutin, maka lama-kelamaan peserta didik akan terbiasa untuk mengungkapkan pendapat dan berpikir kritis. Kita bisa karena biasa.
Lebih baru Lebih lama