Asumsi Penting Dalam Pelaksanaan Konseling - Bimbingan Konseling Indonesia Asumsi Penting Dalam Pelaksanaan Konseling

Asumsi Penting Dalam Pelaksanaan Konseling

Asumsi Dalam Konseling
Asumsi Penting Dalam Pelaksanaan Konseling.

Asumsi adalah kebenaran yang dapat diterima tanpa adanya pembuktian empiris. Guru Bimbingan Konseling perlu memahami asumsi - asumsi konseling agar ia tidak "salah langkah" dalam membantu klien selain itu, asumsi bermanfaat sebagai salah satu pedoman bagi Guru BK dalam melaksanakan konseling. 

Baca Juga : Asas Dalam Bimbingan Konseling Beserta Contohnya

George dan Cristiani (1990) menyebutkan lima asumsi dalam konseling, yaitu:

  • Klien tidak dianggap orang yang sakit mental, tetapi memiliki kemampuan untuk memilih tujuan, membuat keputusan dan menerima tanggung jawab.
  • Konseling difokuskan pada saat ini dan masa yang akan datang, bukan pada pengalaman masa lalu.
  • Guru BK bukan pemegang otoritas tetapi adalah partner klien dalam membahas dan merumuskan tujuan konseling.
  • Guru BK memiliki nilai, perasaan dan standar untuk dirinya, jadi ia secara moral tidak netral. Oleh sebab itu nilai, perasaan dan standar itu dikomunikasikan kepada klien.
  • Guru BK memfokuskan pada perubahan tingkah laku klien, bukan hanya membuat klien menjadi sadar, yang penting juga adalah adanya tindakan.
  • Hakikat klien adalah fitrah (suci). Oleh sebab itu, dengan optimis Guru BK dapat melaksanakan konseling agar klien merasa nyaman karena keluhannya terselesaikan.
  • Klien adakalanya belum memahami dirinya sehingga berbuat salah,melanggar atau menyimpang dari norma sehingga saya kurang setuju dengan prinsip klien tidak pernah salah karna hal itu tidak berlaku secara universal. adakalanya klien pernah salah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama