Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling - Bimbingan Konseling Indonesia Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling

Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling

Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling
Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling.

Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Isi layanan perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan konseli untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendiri. Strategi yang digunakan dalam layanan perencanaan individual adalah konsultasi dan konseling, sedangkan isi dari layanan ini meliputi bidang pendidikan, bidang karir, dan bidang sosial pribadi. 

  1. Individual appraisal, individu diminta oleh konselor untuk menginterpretasi tentang bakat, minat, keterampilan, dan prestasi yang ada dalam dirinya sendiri. 
  2. Individual advisement, konselor meminta individu yang bersangkutan untuk mempertimbangkan tentang pendidikan, karir, sosial dan pribadi. 
  3. Transition planning, konselor bekerjasama dengan pihak guru yang lain membantu individu untuk membuat rencana apakah akan melanjutkan sekolah, bekerja, atau mengikuti training/kursus. 
  4. Follow up, konselor bekerjasama dengan pihak guru yang lain menindaklanjuti dari data yang diperoleh untuk kemudian dievaluasi. Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung.

Sementara layanan informasi merupakan proses bantuan yang diberikan kepada para siswa tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). 

Baca Juga: Asas Dalam Bimbingan Konseling Beserta Contohnya

Layanan informasi untuk bimbingan klasikal dapat mempergunakan jam pengembangan diri. Agar semua siswa terlayani kegiatan bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara pasti untuk semua kelas. Konselor memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para siswa. 

Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti : cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola stress. Layanan bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan keterampilan atau perilaku baru yang lebih efektif dan produktif. Program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas.

Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi belajar siswa. 

Baca Juga: Pengertian Bimbingan Konseling Secara Umum & Menurut Ahli

Memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam. Menandai siswa yang diduga bermasalah. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching. Mereferal (mengalih tangankan) siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja). 

Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan “figur central” bagi siswa). Dalam upaya meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan, konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini penting agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah.

Apalagi pada zaman yang menekankan perlunya efesiensi, perlunya perluasan pelayanan jasa yang mampu menjangkau lebih banyak konsumen secara tepat dan cepat, layanan kelompok semakin menarik. 

Layanan Responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini dan layanan ini diberikan kepada siswa dengan segera. Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atau para siswa yang dipandang mengalami hambatan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Indikator dari kegagalan itu berupa ketidak mampuan untuk menyesuaikan dari atau perilaku bermasalah. 

Strategi layanan ini yang bersifat kuratif, strategi yang digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Bidang pendidikan adalah pemilihan program studi di sekolah sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan; dan pemilihan program studi lanjutan di perguruan tinggi. Bidang belajar adalah cara belajar efektif dan cara mengatasi kesulitan belajar. Bidang social adalah cara memilih teman yang baik, cara memelihara persahabatan yang baik, dan cara pembentukan pola karier.

Baca Juga: Begini Rasanya Kuliah di Jurusan Bimbingan Konseling

Pada umumnya, aktivitas kelompok menggunakan prinsip dan proses dinamika kelompok, seperti dalam kegiatan diskusi, sosiodrama, bermain peran, simulasi, dan lain-lain. 

Konseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Konseling kelompok bersifat pencegahan dalam arti, bahwa individu yang bersangkutan mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar dalam masyarakat, tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. 

Individu dalam konseling kelompok menggunakan interaksi kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan-tujuan tertentu untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap dan perilaku yang tidak tepat. Individu akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru/dosen menerapkan prinsip-prinsip dan memberikan bimbingan waktu mengajar. Suasana kelas dan proses belajar-mengajar yang menerapkan prinsip-prinsip/bernuansa bimbingan tampak sebagai berikut. 

  1. Tercipta iklim kelas yang permisif, bebas dari ketegangan dan menempatkan individu sebagai subjek pengajaran. 
  2. Adanya arahan / orientasi agar terselenggaranya belajar yang efektif, baik dalam bidang studi yang diajarkannya, maupun dalam keseluruhan perkuliahan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama